MIKROPIPET
DOSEN PENGAMPU :
Eka Fitriana, S.Si, M.Kes
NAMA : NURUL DINI
ARINI
NIM : 15060
TINGKAT : IA
AKADEMI ANALIS KESEHATAN PROVINSI
JAMBI
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini untuk melengkapi tugas instrumentasi
ruang serologi. Dalam makalah ini penulis membahas mengenai “Mikropiper”.
Penulis
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Eka
Fitriana, S.Si, M.Kes dan kakak-kakak pranata laboratorium serologi yang telah banyak
membantu dalam mengenalkan dan menjelaskan tentang mikropipet. Penulis
menyadari akan kekurangan dalam penulisan dan penyusunan makalah. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.
Jambi, Desember 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang...................................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah................................................................................................. 1
1.3
Tujuan Penulisan................................................................................................... 2
1.4
Manfaat Penulisan................................................................................................. 2
BAB II ISI
2.1
Sejarah Mikropipet................................................................................................ 3
2.2
Pengertian Mikropipet dan Fungsinya...................................................................5
2.3
Jenis-jenis Mikropipet........................................................................................... 6
2.4
Bagian-bagian Mikropipet dan Fungsinya............................................................ 8
2.5
Jenis-jenis Tip pada Mikropipet dan Cara Memasangnya.................................... 10
2.6
Cara Menggunakan Mikropipet yang Benar......................................................... 13
2.7
Metode Pemipetan Mikropipet.............................................................................. 16
2.8
Kalibrasi dan Cara Perawatan Mikropipet............................................................ 18
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan............................................................................................................ 21
3.2
Saran...................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Bekerja
di laboratorium tentu tidak akan terlepas dari urusan ukur-mengukur. Untuk
sampel padatan, kita akan berurusan dengan neraca analitik, sementara untuk
sampel cairan, pipet volumetrik-lah andalannya. Akurasi dan presisi pemipetan
merupakan faktor utama keberhasilan analisa atau percobaan yang melibatkan
cairan. Pipet sudah digunakan sejak abad ke-19 oleh Louis Pasteur (1822-1895)
dan kini jenis pipet sudah berkembang luas dengan tingkat akurasi dan presisi
yang bermacam-macam pula. Salah satu dari banyaknya jenis pipet adalah
mikropipet yang memiliki tingkat akurasi tinggi.
Dalam
melakukan praktikum atau percobaan di laboraturium, praktikan harus mengenali
mikropipet yang akan digunakan pada saat praktikum di laboraturium. Karena alat ini merupakan salah satu pendukung pada
keberhasilan suatu pekerjaan di laboratorium.
Sehingga untuk memudahkan dan melancarkan berlangsungnya praktikum atau
percobaan, pengetahuan mengenai penggunaan mikropipet sangat diperlukan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang makalah, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut.
1.
Bagaimanakah sejarah mikropipet?
2.
Apakah pengertian mikropipet dan fungsinya?
3.
Apa saja jenis-jenis dari mikropipet?
4.
Apa saja bagian-bagian yang terdapat dalam mikropipet dan fungsinya?
5.
Apa saja jenis-jenis tip pada mikropipet dan bagaimana cara pemasangannya yang
benar?
6.
Bagaimana cara menggunakan mikropipet yang benar?
7.
Apa saja metode pemipetan mikropipet?
8.
Bagaimanakah kalibrasi dan cara perawatan mikropipet?
1.3
Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut.
1. Mengetahui sejarah
dari mikropipet.
2. Mengetahui
pengertian mikropipet dan fungsinya.
3. Mengetahui jenis-jenis
dari mikropipet.
4. Mengetahui bagian-bagian
yang terdapat dalam mikropipet dan fungsinya.
5. Mengetahui jenis-jenis
tip pada mikropipet dan cara memasang tip yang benar.
7. Mengetahui cara
menggunakan mikropipet yang benar.
8. Mengetahui metode
pemipetan yang terdapat pada mikropipet.
9. Mengetahui kalibrasi
dan cara perawatan mikropipet.
1.4
Manfaat Penulisan
Adapun
manfaat dari penulisan makalah ini yaitu agar para pembaca dapat lebih mengenal
tentang mikropipet dan mengetahui cara penggunaan mikropipet yang baik dan benar.
BAB
II
ISI
2.1
Sejarah Mikropipet
Mikropipet
adalah alat tangan yang digunakan untuk mengukur dan memindahkan sejumlah kecil
cairan, seperti air, darah atau susu, di laboratorium, klinik atau pabrik susu.
Beberapa pipet memiliki volume yang tetap, tetapi yang lain disesuaikan dikenal
dengan nama mikropipet adjustable.
Mikropipet
Adjustable lebih flexible daripada pipet tetap, asalkan penyesuaian volume. Mikropipet
adjustable adalah penemuan Wisconsin dikembangkan melalui interaksi antara
beberapa orang, termasuk penemu Warren Gilson dan Henry Lardy, seorang profesor
biokimia di University of Wisconsin-Madison. Perusahaan warren Gilson yang
diproduksi mesin yang dikembangkan oleh Lardy dan lain-lain untuk mengukur
jumlah oksigen yang digunakan saat sel-sel tumbuh. Mesin termasuk alat untuk
mengukur tekanan udara. Itu alat ukur termasuk piston kecil yang digunakan
untuk mengukur perubahan jumlah oksigen. Indeks itu bekerja dengan menggunakan
sekrup untuk memindahkan piston untuk menjaga tekanan udara konstan dalam pipa
sebagai oksigen habis.
Tiga
hal penting adalah ukuran kecil dari piston, akurasi pengukuran dan penyesuaian
volume. Sebuah piston bergerak ke pipa kecil akan mendorong udara keluar, dan
setelah mendorong udara keluar dapat memindahkan piston ke arah lain untuk
menyedot air ke atas. Itulah ide di balik mikropipet genggam adjustable. Jadi
dari alat awalnya dibuat untuk mengukur perubahan dalam jumlah kecil udara,
penemu berangkat untuk membuat alat untuk mengukur dan memindahkan sejumlah kecil
cairan.
Sementara
versi pertama; cukup kecil untuk muat di tangan, itu belum menjadi alat tangan;
itu terlalu kikuk, agar sesuai dengan bentuk tangan. Setidaknya satu ilmuwan
mengejek gagasan membuatnya menjadi akurat, tahan lama, alat nyaman. Tapi inovator
yang lain, Eric Marteau D'Autry, menemukan ide yang cukup layak unutuk diuji
cobakan. Dengan dorongan D'Autry's , Bob Gilson, putra Warren Gilson itu,
menggunakan belt sander untuk membentuk prototipe. Pendekatan Bob: "Aku
memotong segala sesuatu yang menyakitkan." Hal ini mengakibatkan bentuk
yang nyaman yang membuat mikropipet alat tangan yang enak digenggam.
Itu
sekitar 30 tahun yang lalu. Saat ini, teknisi laboratorium mengenal pipet sebagai
alat yang umum digunakan.dan sekarang orang mengenal mikropipet ini bukan hanya
alat, di mata publik telah menjadi ikon dari biologi molekuler.
2.2
Pengertian Mikropipet dan Fungsinya
Mikropipet
(micropipet) adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan cairan dalam
jumlah kecil secara akurat. Penggunaan pipet gelas seperti pipet ukur dan pipet
volume (gondok) tidak mempunyai akurasi yang tinggi untuk volume kurang dari 1
ml. Sehingga pada pemindahan cairan dengan volume kecil kurang dari 1000 mikroliter,
orang cenderung menggunakan mikropipet, biasa juga disebut dengan pipet
otomatis. Pipet otomatis ini mempunyai akuraritas dan presisi yang lebih baik
dari pada pipet gelas. Disamping itu setiap pipet dapat diset berapapun
volumenya selama dalam range volume pipet. Ada beberapa macam merek mikropipet
yang beredar dipasaran seperti Gilson, Pipetman, dll. Meskipun produk
mikropipet telah dirancang akurat dan presisi oleh pabriknya, alat tersebut
tetap harus dikalibrasi jika digunakan untuk laboratorium yang terakreditasi.
Mikropipet
sebenarnya mempunyai fungsi seperti pipet biasa yaitu untuk memindahkan cairan
atau larutan dari satu tempat ke tempat lainnya. Jika pipet biasa ini digunakan
pada volume terkecil 1 mili liter, untuk mikro pipet biasanya digunakan untuk
volume dibawah 1 mili liter. Untuk ukurannya sendiri bervariasi antara dari 5
mikro liter s/d 1 ml. Bahkan untuk micropippets Adjustable dapat kita temui
dengan volume 0.1 mikro liter. Ditinjau dari segi akurasinya tentu saja pipet
jenis ini juga lebih bagus daripada pipet biasa. Dalam menggunakan mikro pipet
tersebut maka diperlukan pipet tip yang berfungsi untuk menampung cairan yang
akan dipompa. Volume dari pipet tip ini juga bermacam-macam tentunya harus disesuaikan
dengan kebutuhan analisa di laboratorium anda.
2.3
Jenis-jenis Mikropipet
Mikropipet
berdasarkan volumenya terdiri atas tiga jenis yang umum digunakan yaitu P20,
P200, dan P1000. Setiap ukuran yang berbeda dirancang untuk mengukur cairan
dalam rentang volume yang berbeda. Mikropipet P20 dapat mengukur volume dalam kisaran
0,02 dan 0,7 ons (0,5 - 20 μl) sedangkan P200 dapat mengukur volume antara 0,7
dan 6,8 ons (20 - 200 μl). Mikropipet P1000 adalah mikropipet yang tersedia
lebih besar dan biasanya digunakan untuk
mengukur cairan dengan volume di kisaran antara 3,4 dan 33,8 ons (100 – 1000
μl).
Berikut ini adalah bentuk dari berbagai macam mikropipet.
Cara
pembacaan volume untuk jenis-jenis mikropipet yang berbeda-beda. Pada
mikropipet jenis P1000, digit paling atas menunjukkan angka ribuan, bagian
tengah menunjukkan angka ratusan, dan bagian bawah menunjukkan angka puluhan.
Oleh karena itu, pengaturan volume pada gambar tersebut menunjukkan nilai 220
µl. Pada mikropipet jenis P200, digit paling atas menunjukkan angka ratusan,
bagian tengah menunjukkan angka puluhan, dan
bagian bawah menunjukkan angka satuan. Oleh karena itu, pengaturan
volume pada gambar tersebut menunjukkan
nilai 22 µl. Pada mikropipet jenis P20, digit
paling atas menunjukkan angka puluhan, bagian tengah menunjukkan angka
satuan, dan bagian bawah menunjukkan angka desimal. Oleh karena itu, pengaturan volume pada gambar tersebut menunjukkan
nilai 2,2 µl.
2.4
Bagian-bagian Mikropipet dan Fungsinya
Fungsi dari
bagian-bagian mikropipet:
a. Plunger button
Bagian ini bergerak ke
atas ketika dilepas dan ke bawah ketika ditekan berfungsi untuk mengukur
kuantitas udara yang ditarik dan dihembuskan volume liquid yang ditarik dan
dikeluarkan oleh pipette tip. Pada bagian atas plunger button ini terdapat
angka yang menunjukkan kapasitas maksimum dan minimum dari mikropipet yang kita
gunakan.
b. Volume adjustment
knob
Berfungsi untuk
mengatur volume liquid yang akan ditransfer.
c. Shaft
Tempat melekat handle
ejector arm, dan menghubungkan antara mikropipet dengan plastic tip.
d. Ejector arm
Berfungsi mendorong
plastic tip agar terlepas dari mikropipet.
e. Plastic tip
Bagian yang kontak
langsung dan menampung liquid saat dilakukan proses penarikan volume tertentu
liquid hingga ditransfer. Besar kcilnya disesuaikan dengan kapasitas mikropipet
dan volume liquid yang ditransfer.
f. Tip ejector button
Digunakan untuk
meng"eject" atau melepaskan plastic tip setiap kali selesai digunakan
atau untuk mengganti ujung tip.
2.5 Jenis-jenis Tip pada Mikropipet
dan Cara Memasangnya
a.
Jenis-jenis tip
Jenis
dan warna tip bermacam-macam, tergantung pada kapasitas volume dan jenis yang
sesuai. Pipet tip bersifat dissposible dan digunakan untuk menjamin
presisi dan keakuratan dari pipet. Pipet tip tersedia dalam bentuk non steril,
steril dan terdapat filter, ada juga yang RNase, DNase dan endotoxin free.
Tip
adalah wadah berbahan polimer yang digunakan pada ujung mulut mikropipet, dan
berfungsi sebagai wadah penampungan sampel. Ukuran dan warna tip bisa
bermacam-macam, tergantung dengan jenis mikropipet yang sesuai. Tip pada
umumnya bersifat disposable atau sekali
pakai, namun beberapa tip ada pula yang digunakan berulang-ulang karena
dapat disterilisasi dengan menggunakan autoklaf. Pada beberapa jenis tip ada yang memiliki filter,
yang berfungsi untuk mencegah masuknya kembali cairan yang diambil dari tip ke
dalam mikropipet. Penyimpanan tip diletakkan di dalam rak tip dan disesuaikan
dengan warna atau kapasitas penampungan sampelnya. Tip yang digunakan dalam
praktikum, diantaranya adalah sebagai berikut:
a.
Tip putih (white tip) dipakai untuk mikropipet dengan volume 5-10 µl dengan ketelitian
hingga 0,05 µl.
b.
Tip kuning (yellow tip) dipakai untuk mikropipet dengan volume 20-200 µl dengan
ketelitian hingga 0,1 µl.
c.
Tip biru (blue tip) dipakai untuk mikropipet dengan volume maksimal 1.000 µl dengan
ketelitian hingga 1 µl.
b.
Cara memasang tip yang benar
Bagaimana
cara memasang tip pada pipet? Pipet diketuk-ketukkan dengan kuat ke dalam tip?
Tip dikencangkan menggunakan tangan? Atau bagaimana? Ternyata cara yang benar
adalah dengan memasukkan ujung pipet ke dalam tip (tidak terlalu kencang),
kemudian pipet diputar untuk memperkuat posisi tip pada pipet. Khusus untuk
pipet multichannel, cukup dengan digoyang sambil ditekan ke kiri dan kanan.
c.
Gunakan tip pipet yang bagus
Sekilas
nampak semua tip pipet sama saja, namun tidak semua tip cocok untuk semua
pipet. Oleh karena itu pemilihan tip sangat menentukan akurasi pemipetan. Ada
baiknya menggunakan tip dengan brand yang sama dengan pipet.
Namun
jika ingin menggunakan brand lain, maka harus memperhatikan hal-hal berikut
ini:
1).
Tip harus bersih dan bebas dari partikel debu.
2).
Bentuk bagian kerah (yang menempel ke pipet) dan ujung tip harus benar-benar
halus dan rapi.
3).
Transparan/tembus cahaya.
4).
Tahan terhadap bahan-bahan kimia.
5).
Adanya keterangan nomor identifikasi, nomor batch dan sertifikat mutu merupakan
hal penting untuk menjamin kualitas tip.
6).
Pilih kemasan yang sesuai, ada yang dikemas secara bulk, ada yang sudah
berjejer rapi di dalam rak, ada yang sudah disterilisasi, dll.
2.6 Cara Menggunakan Mikropipet
yang Benar
Berikut
ini adalah langkah-langkah dalam menggunakan mikropipet yaitu.
1.
Sebelum digunakan, Thumb Knob (penyedot pipet) sebaiknya ditekan berkali-kali
untuk memastikan lancarnya mikropipet.
2.
Atur volume dengan cara memutar knop pengatur volume
3. Pasanglah tip
disposable yang sesuai dengan ukuran mikropipet yang digunakan dengan cara
menancapkan ujung mikropipet seperti gambar dibawah ini.
4. Tekan penyedot pipet
sampai pada batas pertama/first stop, jangan ditekan lebih kedalam lagi.
5. Benamkan tip kedalam
cairan yang akan dipindahkan. Perlu diperhatikan, jangan terlalu dalam
membenamkannya karena akan merusak tip.
6. Untuk mengambil
sampel ke dalam tip, jagalah tekanan balik berjalan secara perlahan dan halus
sampai penuh ke posisi sebelum penyedotan. Jangan biarkan penyedot bergerak
cepat dan tiba-tiba. Biarkan tip tetap dibawah permukaan sampel selama
pengambilan.
7. Pindahkan tip dari
cairan sampel ke wadah yang diinginkan. Perlu diperhatikan, tidak boleh ada
cairan tertinggal di bagian luar tip dan lap/usap butiran cairan di luar dengan
tissue, tetapi hanya dari bagian samping saja. Jangan sentuhkan tissue pada
bagian bawah/ujung tip.
8. Untuk mengeluarkan sampel dari pipet caranya sebagai berikut :
8. Untuk mengeluarkan sampel dari pipet caranya sebagai berikut :
-Tekan penyedot sampai
pembatas pertama.
-Tahan paling tidak 1
detik, 1-2 detik untuk P-1000, 2-3 detik untuk P-5000 atau lebih lama untuk
sampel yang mempunyai viskositas yang lebih tinggi.
-Tekan penyedot ke
pembatas kedua untuk mengeluarkan sisa-sisa cairan.
9. Dengan penyedot
masih dalam posisi tertekan tarik pipet dari wadah penampung sampel dengan
terus menempelkan tip didinding wadah khususnya ketika pemipetan dalam jumlah
kecil.
10. Secara pelan-pelan
biarkan penyedot kembali pada posisi UP. Jangan biarkan tertekan kembali.
11. Lepaskan tip dengan
cara menekan ejector seperti gambar dibawah ini.
2.7
Metode Pemipetan Mikropipet
Saat
menekan plunger pipet, maka akan menemukan posisi plunger berhenti. Jika
plunger terus ditekan, maka ia akan berhenti lagi pada posisi kedua. Nah,
bagaimana cara pemipetan yang benar? Apakah plunger pipet ditekan hingga posisi
berhenti pertama atau kedua?
Ada
dua cara pemipetan, yaitu Forward Mode dan Reverse Mode. Berikut ini ilustrasi
kedua proses tersebut:
a.
Cara Pemipetan Mode Forward (image from Gilson Guide to Pipetting)
b. Cara Pemipetan Mode
Reverse (image from Gilson Guide to Pipetting)
Umumnya
pipet jenis air-displacement menggunakan Forward Mode ketika melakukan
kalibrasi, sehingga metode inilah yang harus kita gunakan. Mode Reverse dapat
digunakan ketika menggunakan pipet jenis air-displacement untuk memipet cairan
yang kental atau mudah menguap. Sementara itu pipet positive-displacement hanya
menggunakan mode Forward saja.
2.8 Kalibrasi dan Cara Perawatan Mikropipet
a.
Kalibrasi
Kalibrasi
mikropipet dianjurkan dengan aquabidest. Kalibrasi dilakukan untuk mengetahui
nilai ketepatan dan penyimpangan. Kalibrasi akan menjamin
akurasi. Kalibrasi bisa dilakukan sendiri atau dengan memanfaatkan jasa
laboratorium kalibrasi yang sudah terakreditasi. Saat ini telah dijual yellow
tip dan blue tip yang memiliki garis-garis cincin tanda pada ukuran tertentu,
sehingga kalibrasi dapat dilakukan langsung dengan menyetel clinipette pada
garis-garis cincin yang tertera tersebut. Lakukanlah secara rutin minimal satu
tahun sekali.
b.
Cara perawatan mikropipet
1).
Mengecek secara rutin kondisi pipet, periksa apakah ada bagian yang rusak,
retak atau ada komponen yang hilang.
2).
Membersihkan pipet setiap sebelum dan sesudah pemakaian dengan alkohol atau
cairan khusus pembersih pipet.
3).
Mensterilkan komponen-komponen pipet yang dapat disterilkan (dengan autoclave
atau penyinaran UV)
4).
Jika terdapat kerusakan atau kelainan dan kejanggalan, segera periksakan
kondisi pipet anda ke distributor atau agen penjualnya.
c.
Hal-hal yang perlu dihindari
1).
Jangan menggunakan pipet tanpa tip di ujungnya. Larutan tidak boleh masuk ke
dalam pipet, karena bisa menyebabkan kontaminasi.
2).
Jangan memutar volume atau menggunakan pipet melebihi ukuran maksimalnya. Hal
ini akan menyebabkan ketidakakuratan ukuran, bahkan merusakkan pipet.
3).
Saat mengambil tip, jangan menekan terlalu keras dan berulang-ulang. Juga
jangan terlalu lemah, karena tip bisa jatuh.
4).
Ketika menekan tombol pipiet, jangan menekan melebihi penghentian normalnya,
karena akan menyebabkan larutan yang diambil berlebihan.
5).
Ketika mengambil larutan, jangan melepas tombol penekan secara tiba-tiba. Hal
ini akan menyebabkan larutan masuk ke dalam pipet, dan ketidakakuratan ukuran.
Lepaslah tombol penekan secara perlahan dan terkontrol.
6).
Ketika mengambil larutan, jangan angkat pipet sebelum seluruh larutan masuk ke
dalam tip. Jika mengambil larutan yang banyak, pastikan ujung tip masih
terendam dalam larutan.
7).
Selama ada larutan dalam tip di ujung pipet, jangan taruh pipet seenaknya.
Karena larutan bisa masuk ke dalam pipet dan menyebabkan kontaminasi.
d.
Kontaminasi pada pemipetan (image from Gilson Guide to Pipetting)
Ada
beberapa jenis kontaminasi, kenapa bisa sampai terjadi dan bagaimana cara
mencegahnya?
1).
Kontaminasi Pipet-ke-Sampel.
Penyebab:
Menggunakan tip atau pipet yang sudah terkontaminasi.
Pencegahan:
Bersihkan dan sterilkan bagian pipet yang kontak dengan sampel. Gunakan tips
steril, dan ganti tip setiap berganti sampel.
2).
Kontaminasi Sampel-ke-Pipet.
Penyebab:
Sampel atau aerosol dari sampel kontak dan memasuki bagian pipet.
Pencegahan:
Jangan terlalu memiringkan pipet, simpan selalu pipet secara vertikal, sedot
cairan dengan perlahan dan gunakan filter tip atau gunakan pipet
positive-displacement.
Pencegahan:
Ganti tip setiap berganti sampel
e.
Gangguan dari mikropipet
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Mikropipet
(micropipet) adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan cairan dalam
jumlah kecil secara akurat. Mikropipet berdasarkan volumenya terdiri atas tiga
jenis yang umum digunakan yaitu P20, P200, dan P1000. Setiap ukuran yang
berbeda dirancang untuk mengukur cairan dalam rentang volume yang berbeda.
Tip
adalah wadah berbahan polimer yang digunakan pada ujung mulut mikropipet, dan
berfungsi sebagai wadah penampungan sampel. Ukuran dan warna tip bisa
bermacam-macam, tergantung dengan jenis mikropipet yang sesuai. Ada dua cara
pemipetan, yaitu Forward Mode dan Reverse Mode.
3.2
Saran
Bagi
mahasiswa yang melakukan praktikum di laboratorium atau para pekerja
laboratorium sebaiknya berhati-hati saat menggunakan mikropipet dan selalu
ikuti prosedur yang ada untuk menghindari terjadinya kesalahan. Dan bagi
pranata laboratorium untuk selalu mengawasi setiap langkah yang dilakukan
mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
Firda,
Anisah. https://www.scribd.com/doc/205716377/LAPORAN-Gene-Mikropipet.Laporan Gene Mikropipet.diakses tanggal
14 Desember 2015
Lansida.
http://lansida.blogspot.co.id/2010/10/cara-menggunakan-micropipet.html.Cara Menggunakan Mikropipet.diakses
tanggal 14 Desember 2015
Sanpilin.
http://matericoklat.blogspot.co.id/2013/03/mikropipet.html.Mikropipet.diakses tanggal 14 Desember
2015
Ulfah,
Afilia. http://matericoklat.blogspot.co.id/2013/03/mikropipet.html.Mikropipet.diakses tanggal 14 Desember
2015
http://lansida.blogspot.co.id/2010/10/cara-menggunakan-micropipet.html.Cara Menggunakan Mikropipet.diakses
tanggal 14 Desember 2015
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusMaking Money - Work/Tennis: The Ultimate Guide
BalasHapusThe way you would expect worrione from betting on หารายได้เสริม the tennis matches of https://deccasino.com/review/merit-casino/ tennis is to bet on the player you like most. But you also 1xbet login need a different casinosites.one